Lemuria: Jejak Benua yang Hilang
Lemuria adalah benua yang hilang yang diyakini menjadi asal-usul manusia. Ada berbagai teori dan misteri yang mengelilingi benua ini, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan. Pada tahun 2013, para geolog menemukan bukti adanya benua yang hilang di Samudera Hindia, tetapi bukan Lemuria. Banyak budaya dan situs megalitik yang memiliki legenda dan bukti yang diduga berkaitan dengan Lemuria.
Teori-Terori dan Misteri
- Philip Sclater dan Fosil Lemur: Sclater adalah orang pertama yang mengajukan teori tentang Lemuria. Ia mencoba menjelaskan keberadaan fosil lemur di Madagaskar dan India tetapi tidak di Afrika atau Timur Tengah. Ia mengusulkan bahwa ada sebuah benua yang menghubungkan dua wilayah ini di masa lalu, yang kemudian tenggelam ke dasar laut karena perubahan geologis. Ia menamai benua ini Lemuria, dari kata Latin lemures, yang berarti hantu atau arwah.
- Ernst Haeckel dan Manusia Lemuria: Haeckel melanjutkan teori Sclater dengan mengklaim bahwa Lemuria adalah tempat asal manusia, yang ia sebut Lemurian. Menurutnya, Lemurian memiliki empat lengan dan tubuh hermafrodit yang besar. Ia berdasarkan teorinya pada kesamaan antara kerangka manusia dan lemur, serta kurangnya fosil manusia purba di Afrika. Ia menggambarkan Lemuria sebagai benua tropis yang subur, yang mencakup sebagian besar Samudera Hindia, termasuk Sri Lanka, Indonesia, dan Australia.
- Helena Blavatsky dan Okultisme: Blavatsky mengadaptasi teori Lemuria dalam kerangka doktrin mistik-agamanya, dan mengklaim bahwa benua ini adalah tanah air leluhur manusia, yang ia sebut Manusia Akar Ketiga. Ia menghubungkan Lemuria dengan agama-agama kuno, simbol-simbol okultis, dan fenomena paranormal.
Bukti-Bukti dan Temuan Terbaru
- Mauritia: Para geolog menemukan bukti adanya benua yang hilang di Samudera Hindia, yang disebut Mauritia, yang terletak di bawah pulau-pulau di Samudera Hindia, dan diyakini terpecah sekitar 84 juta tahun yang lalu. Bukti ini adalah fragmen benua kuno yang berasal dari benua super kuno yang disebut Gondwana.
Legenda dan Situs Megalitik
- Legenda: Budaya Maori, Samoa, dan sastra Tamil memiliki legenda tentang daratan mitos yang mirip dengan Lemuria. Beberapa legenda ini menceritakan tentang benua yang tenggelam karena bencana alam, dan tentang orang-orang yang selamat dari bencana tersebut dengan berlayar ke pulau-pulau lain.
- Situs Megalitik: Beberapa situs megalitik, seperti Pulau Paskah, Metalanim, Cuzco, Tiwanaku, Angkor Thom, Angkor Wat, dan Baalbek, juga dianggap sebagai bukti arkeologis dari keberadaan Lemuria atau Mu. Beberapa orang percaya bahwa situs-situs ini dibangun oleh orang-orang Lemuria atau keturunan mereka, yang memiliki kemampuan untuk memindahkan batu-batu besar dengan kekuatan pikiran atau suara.
Informasi Tambahan
- Nama Lain: Lemuria juga disebut Limuria, Mu, atau Pan oleh beberapa penulis dan okultis.
- Iklim dan Kehidupan: Lemuria diyakini memiliki iklim yang hangat dan lembab, dengan flora dan fauna yang beragam dan eksotis. Beberapa tanaman dan hewan yang dikaitkan dengan Lemuria adalah bunga lotus, pohon banyan, kura-kura raksasa, burung kiwi, dan komodo.
- Budaya dan Bahasa: Lemuria juga dipercaya memiliki budaya dan bahasa yang kaya dan unik. Beberapa orang menganggap bahasa Sanskerta, Tamil, atau Polinesia sebagai warisan dari Lemuria. Beberapa orang juga mengklaim bahwa Lemuria memiliki sistem tulisan yang mirip dengan hieroglif Mesir, runik, atau Ogham.
- Fenomena Paranormal: Lemuria juga dihubungkan dengan beberapa fenomena paranormal dan supranatural. Beberapa orang percaya bahwa Lemuria adalah sumber dari energi chi, chakra, aura, dan kundalini. Beberapa orang juga percaya bahwa Lemuria memiliki hubungan dengan bintang Sirius, planet Venus, atau galaksi Andromeda.
Komentar
Posting Komentar